Jika
malam tak dapat berdusta, akulah yang pandai berdusta, merasakan kekecewaan
tapi aku tutupi dengan kata tidak apa-apa, kecewa tak dapat membunuh penjahat
yang tak henti mengusik ku, yang selama ini mengendalikan ku dari balik jiwa
dan raga yang mungkin akan renta
Desiran
ombak yang tak dapat ku dengar seolah mengutus pasir putih untuk menjamahku
dikala sedih bersatu bersama dengan emosi yang tak terkendali yang melandaku, Emosi
jiwa yang menguasai ku, berharap akan kehancuran cintaku,
Lelaki
ku tak memiliki upaya untuk meraibkan semua emosi jiwa yang ku genggam, lelaki
ku berharap semua akan baik-baik saja, emosi jiwa ku kalah akan hadirnya kesabaran
lelaki ku.
Lelaki
ku aku mengakuimu kamu hebat, cacian yang ku lemparkan disaat ku hilang kendali,
kau yang menangkap semuanya dengan ketenangan hati.
Maafkan
aku lelaki ku, aku tak dapat menemani mu dikala kulitmu membutuhkan sentuhan kasar ku
Maafkan
aku lelaki ku, aku berlari dari rindu yang kau miliki,