PENGENALAN HURUF DAN ANGKA DI PAUD PLAMBOYAN IV
DESA
SUKAHARJA KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR
KABUPATEN KARAWANG
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat
Dalam Menempuh Bimbingan Skripsi
Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
FKIP Universitas Singaperbangsa
Karawang
Oleh :
Ela netiana
0841172103029
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SINGAPERBANGSA KARAWANG
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan telah menjadi kebutuhan
pokok bagi manusia. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk
individu yang berkualitas. Anak-anak bangsa indonesia tidak boleh tertinggal
dengan bangsa lainnya di dunia. Oleh karena itu, pendidikan sejak dini harus
ditanamkan kepada mereka. Pendidikan anak pada usia dini sangat diperlukan,
karena pada tahap tersebut sistem pengajaran akan mempengaruhi tingkah laku dan
pola pikir anak. Rasa keingintahuan anak akan timbul jika ia menemukan sesuatu
hal yang baru dan menarik sehingga anak cenderung ingin mencoba hal baru
tersebut. Pada saat itulah seorang anak perlu bimbingan yang tepat.
Salah satu kebijakan pemerintah di
sektor pendidikan yang mendukung pendidikan sepanjang hayat adalah diakuinya
pendidikan anak usia dini (PAUD). Paud adalah pendidikan yang cukup penting dan
bahkan menjadi landasan kuat untuk mewujudkan generasi yang cerdas dan kuat. PAUD
merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan
pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi
motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi,
kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa
dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang
dilalui oleh anak usia dini.
Menurut hibana s rahman (2004: 4) anak
usia dini mengalami suatu proses perkembangan yang fundamental dalam arti bahwa
pengalaman perkembangan pada masa usia dini dapat memberikan perkembangan yang
membekas dan berjangka lama sehingga melandasi proses perkembangan anak
selanjutnya. Ia memiliki sejumlah potensi baik potensi fisik-biologis, kognisi
maupun sosio-ekonomi. Ia adalah individu yang sedang mengalami proses
perkembangan sangat pesat serta merupakan pembelajar yang aktif dan energik.
Permasalahan yang sering kita temui
pada pendidikan anak usia dini adalah masalah membaca, menulis, dan
berhitung atau calistung memang merupakan fenomena tersendiri. Kini menjadi
semakin hangat dibicarakan para orang tua yang memiliki anak yang sekolah
ditingkat anak usia dini, dikarenakan khawatir anak-anaknya tidak mampu
mengikuti pelajaran di tingkat sekolah dasar nanti jika sedari awal belum
dibekali keterampilan calistung. Kekhawatiran
orang tua pun makin mencuat ketika anak-anaknya belum bisa membaca menjelang
masuk sekolah dasar.
Selama ini pendidikan anak usia dini
dikenal sebagai tempat untuk mempersiapkan anak-anak memasuki masa sekolah yang
dimulai di jenjang sekolah dasar. Kegiatan yang dilakukan hanyalah bermain dengan mempergunakan
alat-alat bermain edukatif. Akan tetapi, pada perkembangan terakhir hal itu
menimbulkan sedikit masalah, karena ternyata pelajaran di kelas satu sekolah
dasar sulit diikuti jika asumsinya anak-anak lulusan pendidikan anak usia dini
belum mendapat pelajaran calistung. Karena tuntutan itulah, akhirnya banyak PAUD
yang secara mandiri mengupayakan
pelajaran membaca bagi murid-muridnya.
Berbagai teknik mengajar dipraktikkan,
dengan harapan bisa membantu anak-anak untuk menguasai keterampilan membaca dan
menulis sebelum masuk sekolah dasar. Beberapa anak mungkin berhasil menguasai
keterampilan tersebut, namun banyak pula di antaranya yang masih mengalami
kesulitan.
Melalui bernyanyi anak akan mudah mengembangkan
konsep keberangkaan sesuai tingkat kognisinya. Anak akan memperoleh gambaran
bahwa angka dan huruf memiliki makna. Hal ini akan mendorong akan mencintai
angka dan siap belajar tentang huruf dan angka. Menyanyi selain sebagai
kegiatan yang dapat membawa rasa senang tersendiri bagi anak, dapat juga
mengembangkan imajinasi dan rasa percaya diri anak, sehingga memacu anak untuk
lebih kreatif dan berani tampil didepan umum, kemampuan anak dalam bernyanyi
pada usia dini ini biasanya didasarkan oleh pengalamannya pada saat mendengar
musik ataupun mendengar orang tua dan orang-orang disekitarnya bernyanyi.
Ruswandi (2004) berpendapat bahwa
bernyanyi bagi anak merupakan kegiatan yang menggunakan instrumen suara yang
dapat menambah wawasan mengenai hal-hal yang belum anak ketahui, anak akan
memperoleh kata-kata baru sehingga dapat memperkaya perbendaharaan kata mereka,
dan lebih terampil dalam menggunakannya.
Melihat fenomena yang terjadi
dilapangan, di Paud Plamboyan IV Desa
Sukaharja Kecamatan TelukJambe Timur, penggunaan teknik belajar menyenangkan
melalui metode bernyanyi dealam proses pembelajaran sudah diterapkan.
Berdasarkan pemaparan diatas maka
peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai peningkatan kemapuan
mengenal huruf dan angka melalui metode bernyanyi. Dalam penelitian ini penulis
mengajukan judul “Penggunaan Metode Bernyanyi Dalam Meningkatkan Pengenalan
Huruf Dan Angka Di Paud Plamboyan IV Desa Sukaharja Kecamatan Telukjambe Timur
Kabupaten Karawang”.
B.
Identifikasi Masala
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan penggunaan metode
bernyanyi dalam meningkatkan pengenalan huruf dan angka adalah sebagai berikut:
1.
Adanya kemampuan mengenal huruf dan
angka pada anak.
2.
Adanya kejenuhan anak dalam proses
pembelajaran mengenal huruf dan angka jika hanya menggunakan metode mengenal
huruf secara langsung.
3.
Adanya kesenangan pada anak penggunaan
metode bernyanyi dalam pengenalan huruf dan angka.
4.
Adanya perasaan malu dan enggan mengikuti proses
pembelajaran pada anaka jika didampingi
oleh orang tua.
5.
Adanya keinginan orang tua agar anaknya
menjadi anak yang bisa membaca, menulis dan menghitung.
C.
Pembatasan dan Perumusan Masalah
Meskipun banyak permasalahan yang berkaitan dengan
pendidikan anak usia dini, namun dalam penelitian ini, penulis hanya membatasi
berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan, penulis membatasi masalah sebagai berikut:
1.
Adanya kemampuan mengenal huruf dan
angka pada anak.
2.
Adanya kejenuhan anak dalam proses
pembelajaran megenal huruf dan angka jika hanya menggunakan metode mengenal
huruf secara langsung.
3.
Adanya rasa senang pada anak jika menggunakan
metode bernyanyi dalam pengenalan huruf dan angka.
Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti maka
penulis merumuskan permasalahannya yaitu “ Bagaimana
penggunaan metode bernyanyi dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf dan
angka di PAUD Plamboyan IV Desa Sukaharja Kecamatan Teluk Jambe Timur Kabupaten
Karawang?”.
D.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk memperoleh data mengenai kemampuan
mengenal huruf dan angka pada anak.
2.
Untuk memperoleh data mengenai kejenuhan
anak dalam proses pembelajaran megenal huruf dan angka jika hanya menggunakan
metode mengenal huruf secara langsung.
3.
Untuk memperoleh data mengenai rasa senang
pada anak penggunaan metode bernyanyi dalam pengenalan huruf dan angka
E.
Penjelasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya kesalahfahaman dalam
menafsirkan istilah-istilah yang ada dalam penyusunan proposal penelitian ini,
maka penulis perlu menjelaskan istilah-istilah yang ada dalam proposal
penelitian ini. Adapun istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.
Metode
Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan
'hodes' yang berarti melalui. Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara
yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga 2 hal penting yang
terdapat dalam sebuah metode adalah : cara melakukan sesuatu dan rencana dalam
pelaksanaan.
Menurut
Macquariem metode adalah suatu cara melakukan
sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.
2.
Bernyanyi
Bernyanyi adalah kegiatan dalam melagukan pesan-pesan yang
mengandung unsur pendidikan. Dengan bernyanyi anak dapat terbawa kepada situasi
emosional seperti sedih dan gembira. Bernyanyi juga dapat menumbuhkan rasa
estetika.
3.
Huruf
Huruf adalah keseluruhan sistem tulisan, sistem tanda-tanda grafis yang dipakai manusia untuk berkomunikasi dan sedikit banyaknya mewakili ujaran.
4.
Angka
5.
Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan
anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan
dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
F.
Kegunaan Penelitian
1.
Sebagai bahan studi dan tambahan wawasan
dan pengetahuan bagi penulis.
2.
Menambah dan melengkapi hasil-hasil
penelitian yang mungkin telah ada.
3.
Sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi pada program studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang.
G.
Kerangka Berpikir
Pengenalan
huruf dan angka yang terbaik adalah melalui fun learning (belajar yang
menyenangkan) yang dapat di lakukan salah satunya melalui bernyanyi. Anak usia
dini pada umumnya senang bernyanyi atau diajak bernyanyi, maka akan lebih tepat
jika pengenalan huruf dan angka menggunakan metode bernyanyi huruf dan angka.
Beberapa
kemapuan mendasar yang dapat ditingkatkan melalui kegiatan bernyanyi adalah
kemampuan mendengar, kemampuan meragakan, dan kemampuan beraktifitas. Kemampuan
mendengar tumbuh melalui ungkapan pikiran atau pesan nyanyian melalui nada.
Kemampuan meragakan berkembang melalui kegiatan bernyanyi dan bermusik.
Kemampuan kreatif muncul melalui ekspresi nyanyian dengan gerak, permainan
musik yang sifatnya kreatif.
Melihat
fenomena yang terjadi dilapangan, di Paud Plamboyan IV Desa Sukaharja Kecamatan TelukJambe Timur
proses pembelajaran untuk meningkatkan
pengenalan huruf dan angka pada anak usia dini sudah menggunakan metode
bernyanyi.
Atas pemaparan
diatas maka perlu ditingkatkan dan dipertahankan pengenalan huruf dan angka
pada anak usia dini dengan penggunaan metode bernyanyi guna mempermudah anak
mengenal huruf dan angka disamping itu anak akan merasa senang dan tidak cepat
merasa bosan.
Warga belajar anak usia
dini
|
Proses
pembelajaran
|
Lingkungan
belajar
|
Penggunaaan
Teknik Belajar menyenangkan melalui metode bernyanyi
|
Hasil pembelajaran
|
Paradigma
Penelitian
H.
Metodologi penelitia
1.
Pendekatan dan metode penelitian
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif yang digunakan untuk mengamati subjek.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
studi kasus. Metode studi kasus digunakan untuk mengungkapkan fakta yang
terjadi dilapangan untuk dipelajari secara mendalam, sehingga pada akhirnya
diperoleh temuan data yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian. Dalam
penelitian ini data yang dibutuhkan adalah data yang berkaitan dengan
penggunaan metode bernyanyi dalam meningkatkan pengenalan huruf dan angka di PAUD
PLAMBOYAN IV.
2.
Subjek penelitian
Subjek penelitian merupakan komponen utama yang memiliki
kedudukan penting dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjek yang akan
diteliti terdiri atas dua bagian, yaitu: 1) sebagai “sumber informasi” yaitu
anak usia dini yang belajar di PAUD PLAMBOYAN IV sebanyak 53 orang untuk
diamati dalam proses pembelajarannya. 2) sebagai “sumber informan” yaitu sumber informasi lain
sebagai pelengkap tentang hal-hal yang
perlu diungkap mengenai penggunaan metode bernyanyi di PAUD PLAMBOYAN IV, sumber informan disini adalah
para tutor sebanyak 3 orang untuk diwawancara.
3.
Teknik pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.
Teknik observasisi
Teknik observsi adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan jalan melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap
fenomena-fenomena yang sedang diselidiki.
b.
Teknik wawancara
Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui komunikasi langsung antara peneliti dengan responden untuk
mengetahui tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivasi serta proyeksi
seseorang.
c.
Analisis dokumen.
Analisis dokumen merupakan bagian penting yang mendukung
proses penelitian. Analisis dokumen ini juga digunakan untuk mempeoroleh data
tertulis mengenai obyek yang akan diteliti secara akurat.
4.
Teknik analisis data
Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak
awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan maupun setelah
penelitian. Model analisis data yang digunakan mengacu pada model yang dibuat
oleh Miles dan Haberman (1992:20). Tujuan dari analisis data ini adalah untuk
mencari kebenaran dari data-data yang telah diperoleh, sehingga dari sini bisa
ditarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan 4 tahapan, yaitu: Koleksi data, reduksi data, display
data, verifikasi data dan mengambil kesimpulan.
a.
Koleksi data
Merupakan tahapan awal dalam pengolahan dan hasil
observasi, wawancara dan analisis dokumentasi yang dilakukan peneliti terhadap subjek
penelitian dan sumber informasi. Dalam mengkoleksi data, peneliti melakungkan
observasi, wawancara yang mendalam dengan subjek penelitian, sumber informasi
dan mencari dokumentasi hasil pembelajaran, hasil observasi, wawancara dan
dokumnutasi dituangkan peneliti dalam bentuk tulisan dan dianalisis.
b.
Reduksi data
Reduksi data diawali dengan menerangkan, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting terhadap isi dari suatu data yang
berasal dari lapangan. Sehingga data yang telah direduksi dapat memberikan
gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan. Dengan begitu, dalam
reduksi ini ada proses living in dan living out, maksudnya data yang terpilih
adalah living in dan data yang terbuang (tidak terpakai) adalah living out.
c.
Display data
Display data merupakan proses menampilkan data secara
sederhana dalam bentuk kata-kata, kalimat, naratif, tabel, matrik dan grafik
dengan maksud agar data yang telah dikumpulkan dikuasai oleh peneliti sebagai
dasar untuk mengambil kesimpulan yang tepat.
d.
Verifikasi dan simpulan (verification
and conclusion)
Dalam tahap akhir, simpulan tersebut harus dicek kembali
(diverifikasi) pada catatan yang telah dibuat oleh peneliti dan selanjutnya ke
arah simpulan yang mantap. Mengambil simpulan merupakan proses penarikan
intisari dari data-data yang terkumpul dalam bentuk pernyataan kalimat yang
tepat dan memiliki data yang jelas. Penarikan simpulan bisa jadi diawali dengan
simpulan tentatif yang masih perlu disempurnakan. Setelah data masuk
terus-menerus dianalisis dan diverifikasi tentang kebenarannnya, akhirnya di
dapat simpulan akhir lebih bermakna dan lebih jelas.
I.
Sistematika Penulisan
Untuk
mempermudah pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka penulis memberikan
gambaran umum tentang isi dan materi yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :
Bab
I: Pendahuluan yang di dalamnya
terdapat uraian tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, penjelasan istilah,
kegunaan penelitian, kerangka berpikir, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab
II: Kajian teoritis yang secara garis
besar berisi landasan teori tentang teori yang dibahas yaitu mengenai : konsep
pengenalan huruf dan angka, konsep belajar , konsep pendidikan anak usia dini,
dan konsep pendididikan luar sekolah.
Bab
III: Metodologi penelitian yang berisi
metode penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis
data.
Bab
IV: Hasil penelitian dan pembahasan yang
berisi tentang pembahasan penelitian, deskripsi data, dan analisis data.
Bab
V: Kesimpulan dan saran yang merupakan
akhir dari penelitian.
J.
Waktu dan Tempat
Waktu penelitian dilaksanakan pada
bulan Februari sampai bulan Mei, adapun tempat dilaksanakannya penelitian
adalah di PAUD PLAMBOYAN IV Desa Sukaharja Kecamatan TelukJambe Timur Kabupaten
Karawang.
3 comment:
eman ga bisa di copy
SING NDUWE PELIT ILMUNE
meskipun di copy ini adalah Proposal penelitian yang salah,Saya dosen di universitas IAIN jember , Jupri Wibisono,M.Pd.I
Posting Komentar