Jangan pernah anggap awan biru
tak bisa berubah menjadi hitam yang melahirkan percikan air menyembuhkan bunga
dan kumbang yang sedang tak akur. Tuhan mu dan Tuhan ku satu, Dia hanya ingin
berbuat sesuatu yang dapat menguji tingkat kesabaran mu. Jangan pernah
mengangkat tangan dengan kata menyerah , Berpasrah melawan tuntutan ujian untuk
menjadi no #1 . Biarkan saja tampah itu menjadi wadah dari segala keluh kesah mu yang busuk tersimpan
dalam hati suci mu.
Bungkus hati mu sayang, Kemas pribadimu
sayang
Jauhkan dirimu dari mereka
Jauhkan dirimu dari mereka
Sedih mu tak pantas mengiringi
harimu Dan dusta mu tak boleh mengotori jujur mu
Dalam bahagia mu terselip duka
mu, aku tau itu,
Dalam sabar mu tersimpan kesal
mu, aku tau itu,
Tapi ingatlah sayang, kau akan
menjadi pemenang disaat sedih dan kesal mu pamit dari kebahagiaan dan
kesabaranmu
Air mata mu tak patut keluar dari
bola mata coklat itu, Emosi mu tak ku izinkan untuk mengubah sutra menjadi
perca
Aku masih disini sayang, Tengok aku
kesampingmu
Aku masih tersenyum sayang, menyokong dirimu, Mendampingimu meredam kekesalan
mu, berharap bahagia memayungi kita
Ingat sayang
Cinta ini sebagai kunci dari ego
mu
Jika kesal mu datang, cinta ini
yang akan mengajari mu menjadi orang sabar
Jika bahagia mu hilang, cinta ini
yang akan mengemas kembali menjadi keutuhan
Sendal jepit itu tiada fungsi
disaat pasangannya ditiadakan
Helm itulah yang melengkapi kuda
besi mu demi keselamatan mu,
Mereka bisa raib bersama
orang-orang yang memaksa menjadi pemilik palsu dengan berjuta ambisi hina.
Seperti itulah cinta ku, yang
tiada fungsi jika kau tak ada, dan cintaku lah yang melengkapi cinta yang kau
genggam, tetapi cinta ku tak akan hilang bersamaan dengan orang yang
menginginkan ku dari kejauhan atau orang yang berharap kita dalam kerusakan.
Aku masih bersama janjiku, masih bersama harapku,
cobalah kau sunggingkan senyum kepada langit, simpulkan tekad menjadi #1, tak usah berjanji untuk bisa, tapi yakinlah bahwa kamu bisa.
Tunjuk satu bintang yang kau percaya untuk menitipkan ku disaat kau tak dapat mendampingiku, dan yakinlah bintang itu akan menjaga amanah yang dapat melukiskan gambaran harapmu.
Tahukah kamu sayang
Aku gerakan tangan, aku coretkan
huruf demi huruf yang ku kehendaki,
Diatas kertas usang ku ukir nama
mu dan nama ku
Seraya ku berharap semoga nama
itu yang tertulis disurat undangan ku
karena ku tahu Tuhan selalu mendengar ingin ku.
Amin
1 comment:
nice poem,,
trimakasih cinta,,
Posting Komentar